

loading…
Sebagian besar ular piton atau sanca batik dengan nama latin reticulatus sumatra ini telah pulih dari cedera dan nyaris mati karena mereka akan dibunuh oleh awak yang menemukannya di rumah-rumah serta kandang ternak.
Sembilan ular piton berukuran 2, 5 hingga 4 meter yang diselamatkan dari rumah warga dalam perut bulan terakhir telah dikarantina & dirawat untuk penyembuhan.
Ular dimasukkan ke pada karung dan tas kemudian dibawa ke alam liar jauh dari pemukiman di daerah Ngarai Sianok di Kabupaten Agam . (Baca: Bupati Natalis Tabuni Sesalkan Penembakan 2 Paramedis COVID-19 di Permata Jaya)
Cut Muchtar salah seorang relawan B-Reptanic Rescue meyebutkan ketika tinggal dalam rumah selama pandemi COVID-19 penuh warga menemukan ular memasuki rumah dan pekarangan mereka.
âWarga yang menemukan ular mengadukan ke komunitas melalui nomor kontak yang telah dicantumkan di media sosial komunitas. Saat itu warga diminta untuk tidak membunuh bedudak karena relawan akan datang menangkap ular, â kata dia, Jumat (22/5/2020).
Menurut Muchtar ular piton ini sengaja dilepaskan ke habitatnya untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Pelepasliaran ular di kawasan hutan ngarai tersebut telah beberapa kali dilakukan hingga saat ini tidak ada keterangan ular masuk ke pemukiman terdekat sehingga telah dianggap aman.
Apalagi di kawasan ngarai arah ke Sungai Tanang KabupaTen Agam ini terdapat banyak hewan liar mangsa ular berupa beriang, kera, anjing liar dan satwa lain. sementara satwa pemangsa ular juga banyak sehingga cocok sebagai tempat perilisan.
(sms)